-->

Kisah Anak Khalifah Umar bin Khattab Yang Berzina! Sungguh Mengharukan



Diriwayatkan dari Abdul Aziz bin Alhijaj Alkhalawani daripada Shafwan daripada Ibnu Abbas r.a. Umar Bin Khatab mempunyai dua  orang anak yang satu bernama Abdullah dan yang satu lagi bernama ‘Ubaidillah yang lebih dikenal Abu Syahmah beliau sangat memahami Alqur’an dan bacaanNya seperti bacaan Rasulullah SAW. Maka pada suatu tahun beliau didera oleh penyakit yang sangat parah. Namun akhirnya Beliau mendapat kesembuhan dari Allah Ta’ala.

Maka pada suatu hari setelah kesehatannya pulih beliau mengunjungi perkampungan Yahudi dan meminta jamuan makanan dari mereka itu. Dalam jamuan makanan ini yahudi ternyata menghidangkan arak dan beliaupun meminumnya. Selesai dari jamuan tersebut Abi Syahmah pergi kekampung Najran dan melihat seorang perempuan yang sedang tertidur, beliau meminta perempuan tersebut untuk memenuhi hasratNya.
Si wanita Bani Najran ini berontak sejadi jadinya namun apa daya dia hanya seorang permpuan yang lemah.

Hari terus berjalan tanpa henti siwanita Bani Najjar pun kini telah mengandung, ringkas kisahnya wanita ini pun melahirkan seorang anak. Lalu dia membawa anaknya ini kemasjid Rasulullah (masjid nabawi). Dan dimasa ini Saidina Umar yang menjadi Amirul Mukminin. Maka ia menghantarkan sang bayi mungilnya kehadapan yang mulya Saidina Umar.

Lalu berkata : hai Amirul Mukminin ambillah anak engkau ini,engkau lebih berhak untuknya daripadaku, Amirul Mukminin menjawab, “apa gerangan yang membuat aku lebih berhak atasnya daripada engkau wahai wanita?. Ia adalah dari anak engkau Abi Syahmah jawab siwanita. Halal atau haramkah” lanjut Saidina Umar. Siperempuan menjawab ”halal dari pihakku dan haram dari pihaknya.


Saidina Umar berkata kenapa demikian hai wanita?. siwanita mengisahkan akan kisahnya yang telah terjadi yang bahwa pada suatu hari dia sedang mencari sayur dipasar Bani Najjar, karena disana ada tempat berteduh sehingga tertidurlah ia. Maka lalulah Abi Syahmah padahal dia sedang mabuk. Dalam tidur inilah ia digagahi sehingga ia berontak sejadi-jadinya dengan merobek leher baju. Pada hari-hari berikutnya aku dapati diriku tidak lagi datang haid, ternyata aku telah mengandung dan kini inilah anaknya. Biarlah aku memilih malu didunia daripa harus menanggung malu diakhirat



Saidina Umar menangis sampai membasahi jangutnya, lalu berkata Hai sifat maluku pada hari qiamat dihadapan Allah, hai wanita kabarkan olehmu akan daku dengan sebenarnya supaya aku hukum akan dikau dengan sebenarnya. Maka kata si perempuan ”apa yang engkau kehendaki dariku hai Umar demi Allah aku tiada berdusta, jika engkau kehendaki aku bersumpah dengan mushhaf satu-satu lembarpun aku bersedia. Maka Umar menghadirkan Mushhaf dan bersumpahlah dia mulai dari surah al baqarah hingga surah yasin. Sehingga Saidina Umar kini mengakui kebenarannya.



Lalu Umar Berkata hai segala shahabat Rasulullah tetaplah kalian disini, Saidina Umar pun meninggalkan tempat tersebeut beberapa saat. Dan waktu kembali terlihat ditangannya tiga dinar dan 10 kain. Lalu berkata ia bagi sang perempuan tersebut, ‘hai Jariah ambillah ini dan halalkan olehmu daripada anakku abi Syahmah pada ini dunia dan jika ada lagi bagi engkau daripadanya suatu maka ambil olehmu daripadanya pada mauquf dihadapan Allah Ta’la. Sehingga si perempuan ini pun segera mengambilnya dan pulang dengan anaknya,



Saidina Umar pamit kepada para shahabat dan berkata,”bersabarlah kalian disini sebentar aku akan kembali. Ternyata beliau pergi untuk menjumpai Abi Syahmah, ternyata beliau saat itu sedang menikmati makanan. Umar pun memberi salam untuk anaknya, Assalamualaika yawaladiy’ Abi Syahmah pun menjawab wa ‘alaikassalam.

Umar berkata ‘wahai anakku kemarilah lebih dekat denganku dan makanlah bersamaku. Dan tiada aku sangka melainkan inilah akhir bekal engkau didunia. Maka berkata Abi Syahmah ‘hai ayahku siapa yang beritahu akan dikau dengan demikian dan sesungguhnya telah putus wahyu dari langit dan tiada wahyu kemudian daripada Rasulullah.


Hingga akhirnya sampailah sebuah hukuman, Sang eksekutor dengan gagahnya memulai eksekusi dan berkata ‘ini balasan orang yang mendurhakakan tuhannya dan menghinakan agamanya, maka mengangkat ia akan cemeti hingga nampak putih ketiaknya. Ketika pukulan telah sampai sepuluh kali, Abi Syahmah berkata ‘hai bapakku telah menyala api pada jasatku, Saidina Umar menjawab, ‘hai anakku bahwasanya pada jasad ayahmu ini terlebih panas diri pada jasat engkau. Seraya memerintahkan eksekutor untuk meneruskan cambukan. Ketika cambukan mencapai dua puluh kali maka Abi Syahmah kembali berkata ‘hai bapakku tinggal olehmu akan daku supaya aku mengambil sedikit kesenangan, Saidina Umar menjawab kalau ahli neraka mendapat kesenangan ketika mereka meminta maka aku akan menberimu kesenangan, seraya memerintahkan kembali untuk melanjutkan pukulan.



Ketika sampai pukulan tiga puluh kali Abi Syahmah kembali berkata ‘hentikanlah supaya aku bertaubat, hai anakku jawab Saidina Umar apabila telah selesai aku ambil hak Allah atas engkau maka jika engkau kehendak maka taubat olehmu dan bila engkau mengulanginya, maka aku pun akan kembali menghukummu. Ketika pukulan empat puluh kali Abi Syahmah kembali berkata ‘wahai ayahku berikan aku minum supaya kusejukkan dengan dia akan hatiku, Saidina Umar menjawab ‘hai anakku andaikan ahli neraka diberikan air sejuk ketika mereka pinta maka aku akan memberikanmu air. Seraya kembali memerintahkan untuk kembali mencambuk. Pada pukulan yang kelima puluh Abi Syahmah berkata ‘hai bapakku aku aku mohon demi Allah kasihan olehmu akan daku, jika aku kasih akan dikau didunia maka tiada dikasih engkau diakhirat jawab Saidina Umar, dan kembali memerintahkan untuk melanjukan pukulan



Kitika pukulan telah sampai enam puluh kali Abu Syahmah meminta lagi pada ayahnya,’hai ayah peluklah olehmu akan daku dan aku peluk akan engkau dahulu daripada matiku, Saidina Umar menjawab jika hidup engkau aku peluk jika engkau mati kita akan berjumpa dishirath. Pukulan pun dilanjutkan. Kini telah sampai tujuh puluh kali dan Abi Syahmah berkata ‘ayah telah dekat denganku kematian, Saidina Umar menjawab jika engkau menjumpai Rasulullah katakan olehmu yang bahwa bapakku Umar Bin Khatab telah memukulkan daku hingga membunuh akan daku.



Sewaktu pukulan sampai delapan puluh kali maka Abu Syahmah menyeru dengan setinggi-tinggi suaranya ‘ya ashhab Rasulullah kenapa tidak engkau meminta kepada bapakku bahwa memaaf ia dari padaku. Maka para shahabat menghadap kepada Umar,dan berkata ‘hentikan olehmu hai Amirul Mukminin!, Saidina Umar menjawab ‘hai para ashhab Rasul, tiadakah engkau baca dalam kitab Allah  لاتئاخذكم بهما رئفة في دين الله, dan jangan kamu kasihi keduanya untuk mengambil hak Allah, lanjutkan hai eksekutor beliau kembali memerintahkan untuk melanjutkan pukulan.



Ketika pukulan sampai sembilan puluh kali maka Abi Syahmah mengangkat kepalanya seraya berkata Assalamua’alaikum ya Ashhab Rasulullah ini adalah salam perpisahku tiada kembali hingga hari kiamat. Sehingga semua shahabat menangis yang sangat keras. Saidina Umar dengan lantang kembali berkata ‘selesaikan olehmu dari pada hak Allah Taala. Ketika semua telah selesai Abu Syahmah sudah tidak bergerak lagi, Umar memerintahkan untuk menggerakkan tubuhnya. Ternyata beliau telah kembali kapada Allah. Dan beliau segera mengumumkan kematian anaknya tersebut. Sehingga berbondong-bondonglah manusia berdatangan. Banyak dari mereka yang menangis, dan datang pula sang ibu Abi Syahmah beliau berkata seraya menangis ‘kesenangan engkau wahai anakku aku kirim engkau kepada tuhan yang tidak pernah menyia-nyiakan sesuatu.Kemudian Saidina Umar menfardhu kifayahkannya hingga selesai.



Kata Ibnu Abbas r.a, aku melihat dalam mimpiku akan Rasulullah yang seperti bulan purnama dan atasnya kain putin, serta juga aku melihat akan Abi Syahmah dihadapan Rusulullah dan diatasnya kain hijau. Maka aku berhadap Rasullah seraya aku memberi salam lalu aku mengecup antara dua mataNya. Rasulullah berkata hai anak bapak mudaku bacakan salam olehmu akan umar dariku, dan katakan olehmu baginya telah berata bagi engkau oleh Rasulullah جزاك الله عنى خيرا Allah telah membalas perbuatanmu serta telah disediakan untukmu dalam syurga beberapa mahligai dan bilik dan anak engkau Abu Syahmah telah sampai pada tempat yang benar disisi Allah Taala.

0 Response to "Kisah Anak Khalifah Umar bin Khattab Yang Berzina! Sungguh Mengharukan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel