-->

Kisah sahabat Rasul, Saad bin abi waqas

" Orang yg pertama melepaskan anak panah Membela Agama Allah SWT, Sa'ad Bin Abi Waqash r.a "

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
Bismillahirrah Manirrahim..

Ada dua hal penting yang dikenal orang tentang kesatriaannya. Pertama, Sa'ad bin Abi Waqash ra. adalah orang yang pertama melepaskan anak panah dalam membela agama Allah dan juga orang yang pertama terkena panah. Dan yang kedua, Sa'ad ra. adalah satu-satunya orang yang dijamin oleh Rasulullah SAW,  Sa'ad bin Abi Waqqash ra., hampir selalu menyertai Rasulullah Saw dalam setiap pertempuran.



Keberanian Saad bin Abi Waqqash ra. diungkapkan oleh Az-Zuhri bahwa: Pada suatu hari Rasulullah SAW telah mengutus Sa'ad bin Abi Waqqash ra. untuk memimpin suatu pasukan ke suatu tempat di negeri Hijaz yang dikenal dengan nama Rabigh. Mereka telah diserang dari belakang oleh kaum musyrik, maka Sa'ad bin Abi Waqqash ra. mengeluarkan panah-panahnya serta memanah mereka dengan panah-panah itu. Dengan itu, maka Sa'ad bin Abi Waqqash menjadi orang pertama yang memanah di dalam Islam, dan peristiwa itu pula menjadi perang yang pertama terjadi di dalam Islam.

Abdullah bin Mas'ud ra. dia berkata: "Pada hari pertempuran di Badar, Sa'ad bin Abi Waqqash ra. telah menyerang musuh dengan berkuda dan dengan berjalan kaki". Pada hari pertempuran di Uhud Sa'ad bin Abi Waqqash ra. telah membunuh tiga orang musyrik dengan sebatang anak panah. Dipanahnya seorang, lalu diambilnya lagi panah itu, kemudian dipanahnya orang yang kedua dan berikutnya orang yang ketiga dengan panah yang sama. Banyak para sahabat merasa heran tentang keberanian Sa'ad itu. Maka Sa'ad berkata: "Rasulullah saw yang telah memberikanku keberanian itu, sehingga aku menjadi begitu berani sekali".

Doa Sa'ad bin Abi Waqqash ra. senantiasa dikabulkan oleh Allah Swt, karena beliau telah dido’akan oleh Rasulullah saw, "Ya Allah, kabulkanlah Sa'ad ra. jika dia berdoa". maka sejak saat itu setiap doanya senantiasa dikabulkan oleh Allah SWT,

Jabir bin Samurah, berkata, "Sa’ad ra. pernah mengutus beberapa orang untuk bertanya tentang dirinya di Kufah, ternyata ketika mereka mendatangi masjid-masjid di Kufah, mereka mendapat informasi yang baik, sampai ketika mereka datang ke masjid Bani Isa, seorang pria bernama Abu Sa'dah berkata, "Demi Allah, dia tidak adil dalam menetapkan hukum, tidak membagi secara adil dan tidak berjalan (untuk melakukan pemeriksaan) di waktu malam". Setelah itu Sa'ad bin Abi Waqqash berkata, "Ya Allah, jika dia bohong maka butakanlah matanya, panjangkanlah usianya dan timpahkanlah fitnah kepadanya."

Abdul Malik berkata, "Pada saat itu aku melihat Abu Sa'dah menderita penyakit tuli dan jika ditanya bagaimana keadaanmu, dia menjawab, 'Orang tua yang terkena fitnah, aku terkutuk oleh doa Sa'ad."

Diriwayatkan dari Ibnu Al Musayyib, bahwa suatu ketika seorang pria mencela Ali bin Abi Thalib ra., Thalhah bin Ubaidillah ra. dan Zubair Bin Awwam ra. Mendengar itu, Sa'ad menegurnya, "Janganlah kamu mencela sahabat-sahabatku". Tetapi pria itu tidak mau menerima. Setelah itu Sa'ad berdiri, lalu mengerjakan shalat dua rakaat dan berdoa. Tiba-tiba seekor unta bukhti (peranakan unta Arab dan Dakhil) muncul menyeruduk pria tersebut hingga jatuh tersungkur di atas tanah, lantas meletakkannya di antara dada dan lantai sampai akhirnya ia terbunuh. Aku melihat orang-orang mengikuti Sa'ad dan berkata, "Selamat kamu wahai Abu Ishaq, doamu terkabulkan".

Sejarah mencatat, hari-hari terakhir Panglima Sa'ad bin Abi Waqqash adalah ketika ia memasuki usia delapan puluh tahun. Dalam kondisi sakit Sa'ad bin Abi Waqqash berpesan kepada para sahabatnya, agar ia dikafani dengan Jubah yang digunakannya dalam perang Badar, sebagai perang kemenangan pertama untuk kaum muslimin. Pahlawan perkasa ini telah menghembuskan nafas yang terakhir pada tahun 55H dengan meninggalkan kenangan indah dan nama yang harum. Ia dimakamkan di pemakaman Baqi, makamnya para Syuhada..

( Hadist Riwayat Muslim "

จาก.. Hijrah Musafir

0 Response to "Kisah sahabat Rasul, Saad bin abi waqas"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel