-->

Kisah Haru Penjual Hewan Qurban

 ♻Kisah ini dituturkan oleh Seorang Penjual Hewan Qurban. Ia tak Sanggup Menahan Tangis Saat Mengetahui Siapa Sebenarnya Orang yang membeli Seekor Kambing darinya di Hari itu. Ketika Anda membaca Kisah ini dengan Hati, Anda pun dijamin tak Kuasa Menahan Air Mata.

      ♻Idul Adha Kian Dekat. Kian Banyak Orang yang Mengunjungi Stan Hewan Qurbanku. Sebagian hanya Melihat-lihat, Sebagian lagi Menawar dan Alhamdulillah tidak Sedikit yang Akhirnya Membeli. Aku Menyukai Bisnis ini, Membantu Orang Mendapatkan Hewan Qurban dan Allah SWT memberiku Rezeki Halal dari Keuntungan Penjualan.

Kisah Lainnya: Kisah Sepasang Suami Istri Yang Kehilangan Anaknya


      ♻Suatu Hari, Datanglah Seorang Ibu ke Stanku. Ia Mengenakan Baju yang sangat Sederhana, Kalau Tidak Boleh dibilang Agak Kumal. Dalam Hati aku Menyangka Ibu ini hanya akan Melihat-lihat Saja. Aku Mengira Ia bukanlah Tipe Orang yang Mampu Berqurban. Meski begitu, sebagai Pedagang yang Baik Aku Harus Tetap Melayaninya.

      ♻“Silahkan Bu, Ada yang Bisa Saya Bantu?” Sapaku Seramah Mungkin
“Kalau Kambing itu Harganya Berapa, Pak?” Tanyanya Sambil menunjuk Seekor Kambing yang Paling Murah.

      ♻“Itu Rp 2500,000  Bu,” tentu saja Harga itu bukan Tahun ini. Kisah ini terjadi Beberapa Tahun yang lalu. “Harga Pasnya Berapa?”
Wah, ternyata Ibu itu Nawar juga. “Bolehlah 2250,000, Bu. Itu Untungnya Sangat Tipis. Buat Ibu, Bolehlah kalau Ibu Mau”

      ♻“Tapi, Uang Saya Cuma Rp 2000,000 , Pak. Boleh?” kata Ibu itu dengan penuh Harap. Keyakinanku Mulai berubah. Ibu ini Benar-benar Serius Mau Berqurban. Mungkin hanya Tampilannya Saja yang Sederhana tapi Sejatinya Ia Bukanlah Orang Miskin. Nyatanya Ia Mampu Berqurban.

Kisah Lainnya: Kisah Anak Kecil Melawan Ulama Sombong


      ♻“Baik lah, Bu. Meskipun tidak Mendapat Untung, Semoga ini Barakah,” Jawabku setelah Agak Lama Berpikir. Bagaimana tidak, Rp 2500000 Ribu itu Berarti Sama dengan Harga Beli. Tapi Melihat Ibu itu, Aku tidak Tega Menolaknya.

      ♻Aku pun Kemudian Mengantar Kambing itu ke Rumahnya. “Astaghfirullah! !! Allahu akbar…” Aku Terperanjat. Rumah Ibu ini tak lebih dari Sebuah Gubuk Berlantai Tanah. Ukurannya Kecil, dan di Dalamnya tidak ada Perabot Mewah. Bahkan Kursi, Meja, Barang-barang Elektronik, dan Kasur pun tak ada.

      ♻Hanya ada Dipan Beralas Tikar yang kini Terbaring Seorang Nenek di atasnya. Rupanya Nenek itu adalah Ibu dari Wanita yang Membeli Kambing tadi. Mereka tinggal Bertiga dengan Seorang Anak Kecil yang tak Lain adalah Cucu Nenek Tersebut.

♻“Emak!!! Lihat Apa yang Sumi Bawa” kata Ibu yang Ternyata Bernama Sumi itu. Yang dipanggil Emak Kemudian Menolehkan Kepalanya, “Sumi bawa kambing Mak. Alhamdulillah, Kita Bisa Berqurban”

      ♻Tubuh yang Renta itu Duduk Sambil Menengadahkan Tangan. “Alhamdulillah… Akhirnya Kesampaian juga Emak Berqurban. Terima Kasih Ya... Allah…”

      ♻“Ini Uangnya Pak. Ma'af Ya kalau Saya Nawarnya Terlalu Murah, Karena Saya Hanya Tukang Cuci di kampung Sini, Saya Sengaja Mengumpulkan Uang untuk Membeli Kambing buat Qurban atas Nama Emak….” kata Bu Sumi.

Kisah Lainnya: Bukti Keadilan Allah SWT


      ♻Kaki ini Bergetar, Dada Terasa Sesak, Sambil Menahan Tetes Air Mata, Saya Berdo'a Dalam Hati, “Ya Allah… Ampuni Dosa Hamba, Hamba Malu Berhadapan Dengan Hamba-Mu yang Pasti Lebih Mulia ini, Seorang yang Miskin Harta Namun Kekayaan Imannya Begitu Luar Biasa”.

      ♻“Pak, ini Ongkos Kendaraannya…”, Panggil Ibu itu.
“Sudah Bu, Biar Ongkos Kendaraannya Saya yang Bayar”, Jawabku sambil Cepat-cepat Berpamitan, Sebelum Bu Sumi Tahu Kalau Mata ini Sudah Basah Karena Karena tak Sanggup Mendapat Teguran dari Allah SWT yang Sudah Mempertemukan Dengan HambaNya yang Dengan Kesabaran, Ketabahan dan penuh Keimanan ingin Memuliakan Orang Tuanya.

      ♻Untuk Menjadi Mulia, Ternyata tak Harus Menunggu kaya. Untuk Mampu Berqurban, ternyata yang dibutuhkan adalah Kesungguhan. Kita jauh Lebih Kaya dari Bu Sumi.

      ♻Rumah kita bukan Gubuk, Lantainya Keramik. Ada Kursi, ada Meja, ada Perabot hingga TV di Rumah Kita. Ada Kendaraan. Bahkan, HP Kita lebih Mahal dari Harga Kambing Qurban. Tapi… sudah sungguh-sungguhkah Kita Mempersiapkan Qurban? Masih ada Waktu sekitar Satu Bulan.

      ♻Jika Kita Sebenarnya Mampu Berqurban, Tapi tak Mau Berqurban, Hendaklah Kita Malu Kepada Allah SWT Ketika Dia Membandingkan Kesungguhan Kita dengan Bu Sumi.

      ♻Jika Kita Sebenarnya Mampu Berqurban, Tapi tak Mau Berqurban, Hendaklah Kita Takut Dengan Sabda Rasulullah Saw ini:

مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ وَلَمْ يُضَحِّ فَلاَ يَقْرَبَنَّ مُصَلاَّنَا♻

    ♻“Barangsiapa yang Memiliki Kelapangan Untuk Berqurban namun Dia tidak Berqurban, Maka Janganlah Ia Mendekati Tempat Sholat Kami”

       ♻(HR Ibnu Majah, Ahmad dan Al Hakim)

      ♻QUOTES OF THE QURBAN

0 Response to "Kisah Haru Penjual Hewan Qurban"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel