-->

Kisah Terbelahnya Bulan Menjadi Dua

Nabi Muhammad SAW adalah Rasul terakhir yang diutus ke dunia. Begitu banyaknya mukjizat yang ada pada diri Rasulullah SAW ini.

Mukjizat yang diberikan kepada Beliau bukanlah ajang pamer, melainkan ada tujuan tertentu yang ingin dicapai. Al Qur'an Al Karim adalah mukjizat yang terbesar Nabi.

Namun ada saja orang yang tidak percaya akan ke Rasullan beliau dan malah menentang ke ajaiban atau mukjizat beliau.


Pada zaman Rasulullah SAW dahulu, ada seorang raja yang sangat bengis dan zalim, raja tersebut bernama Raja Habib. Entah kenapa sang raja ini ingin bertemu langsung dengan nabi.


Maka diundanglah Rasul ke istana Raja Habib. Beliau memakai jubah warna merah dan surban yang hitam. Tak tahu juga entah kenapa ketika bertemu Rasulullah, Raja Habib hatinya lemah lembut, padahal dia ini terkenal sangat keras perangainya.





Nabi pun dipersilahkan duduk di sebelah raja, lalu mereka mengobrol sejenak. Rupanya raja ingin mengetahui kebenaran akan desas desus soal Nabi Muhammad yang mengaku Utusan Tuhan.


Raja Habib bertanya,

"Wahai Muhammad, benarkah berita yang aku dengar bahwa kamu mengaku sebagai utusan Tuhan?"

"Benar, " jawab Nabi SAW.


"Sekiranya kamu memang benar utusan Tuhan, tentu kamu juga memiliki mukjizat seperti nabi-nabi lain sebelummu, "ujar Raja Habib.

"Apa yang Raja inginkan?" tanya Rasulullah SAW.

"Saya ingin melihat kejadian yang belum pernah terkadi sebelumnya, yaitu melihat matahari terbenam sebelum waktunya, kemudian bulan terbit, lalu turun ke bumi. Setelah itu bulan terbelah menjadi dua, lalu masuk pakaianmu, selanjutnya bulan itu akan keluar dari lengan bajumu yang kanan dan kiri. Kemudian bulan itu kembali utuh di atas kepalamu dan bulan itu membenarkan kenabianmu, "kata Raja Habib.


"Sekiranya aku bisa melakukannya, apakah Anda akan beriman kepada Allah SWT? "tanya Rasulullah SAW.

"Iya..., saya akan percaya bahwa kamu adalah utusan Tuhan, "jawab Raja Habib.


Untuk meyakinkan kepada sang raja, Rasulullah SAW pun mendaki bukit yang bermana "KUBAI" , kemudia berdoa kepada Tuhan.


Kemudian di luar penglihatan sanga raja, Malaikat Jibril turun ke bumi untuk menyampaikan jawaban dari doa Nabi. Setelah malaikat membaca ayat-ayat Allah SWT, maka terjadilah suatu peristiwa yang tidak masuk akal dan saksi hingga sekarang ini yang masih adalah bukit Kubai.



Matahari perlahan bergerak menuju barat sebelum waktunya, siang berganti malam dengan cepat. Lalu bulan pun terbit dan terbelah menjadi dua. Bulan kemudian turun menghampiri Nabi SAW dan masuk ke dalam jubah beliau.


Kemudian bulan perlahan keluar dari lengan baju Nabi yang kanan dan yang kiri, setelah itu bulan tersebut menyatu kembali tepat di atas Rasulullah SAW sambil mengucapkan syahadat. Kemudian bulan kembali ke tempatnya, dan matahari muncul kembali.


Subhanallah...


Sang raja tertegun dan hanya bisa bengong saja melihat pemandangan tersebut. Bagaimana bisa hal itu terjadi, padahal secara nalar hal itu tidak mungkin bisa dilakukan oleh siapapun termasuk tukang sihi paling hebat di negeri itu. Hanya Tuhan saja yang mampu memperlihatkan kejadian yang sangat menakjubkan ini pikirnya.


Begitu tersadar dari terpananya, sang raja langsung mengakui kenabian Nabi dan membaca syahadat.


Tentu ada yang bertanya-tanya, bagaimana bisa membelah bulan, bagaimana bisa matahari bergeser tenggelam sebelum waktunya, bagaimana bulan bisa masuk ke dalam jubah? Bukankah bulan itu besar bentuknya? Apa bulannya mengecil?


Dan pertanyaan-pertanyaan lain yang tak mampu manusia menjawabnya. Itulah kekuatan Allah SWT, tak ada satu pun yang menandinginya. Allah Sungguh Maha Besar.


Saksinya adalah Bukit Kubai....

apakah anda percaya dengan kisah tersebut? kembali kepada keimanan anda 

Subhanallah..

Allah Maha Besar.

0 Response to "Kisah Terbelahnya Bulan Menjadi Dua"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel